"Saya secara khusus menyampaikan berkaitan dengan waktu mudik, Presiden menginformasikan atau menyarankan bahwa mudk itu kalau bisa H-10 sampai H-5," katanya dalam siaran video, Minggu (31/3/2024).
Sebab, pada H-4 Lebaran atau 6 April 2024, sudah mulai memasuki periode puncak arus mudik, di mana akan terdapat lonjakkan mobilitas yang signifikan. Apalagi berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan, pada tahun ini akan ada 193 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik dengan berbagai moda transportasi.
"Karena H-4 itu puncak mudik, dan apabila itu dilaksanakan mungkin tidak terjadi kepadatan," kata Budi. Kendati demikian, Kemenhub bersama Kepolisian Republik Indonesia dan operator jalan tol sudah menyiapkan skenario untuk mengurai kepadatan, baik secara contraflow, one way, hingga ganjil genap.
Pada kondisi tertentu, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan juga mengarahkan untuk dilakukan buka-tutup rest area.
Sebelumnya, Budi memprediksi bahwa pemudik pada Lebaran tahun ini akan mencapai 193 juta orang, di mana 28 juta masyarakat itu akan meninggalkan wilayah Jabodetbek. Adapun prediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 terjadi pada Senin, 8 April 2024, atau bertepatan dengan mulainya cuti bersama. Sementara untuk puncak arus balik, diprediksi akan terjadi pada Minggu 14 April 2024. Potensi pergerakannya diperkirakan mencapai 41 juta orang atau 21,2 persen. "Hal ini mengindikasikan terdapat kecenderungan peningkatan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024 dibandingkan tahun 2023 sebesar 123 juta orang," kata Budi.