Niat dan Tata Cara Mandi Keramas Sebelum
Idul Fitri untuk Pria dan Wanita, Ini Waktu Dianjurkannya
KUKITNEWS.COM– Berikut ini bacaan doa niat dan tata cara mandi keramas sebelum Idul Fitri untuk pria dan wanita.
Pada akhir Ramadhan dan masuknya bulan Syawal, umat Muslim disunnahkan atau dianjurkan untuk mengerjakan satu amalan yang mensucikan.
Mandi sunnah Idul Fitri adalah mandi yang dianjurkan untuk dilakukan pada pagi hari menjelang pelaksanaan shalat Idul Fitri.
Mandi untuk mensucikan diri ini banyak dilakukan oleh wanita, pria dan bahkan remaja maupun anak-anak.
Berikut Niat Mandi Sebelum Idul Fitri:
نَوَيْتُ غُسْلَ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'il hadasil akbari fardlal lillaahi ta'aalaa
Artinya: Aku niat mandi Idul Fitri, sunnah karena Allah ta'ala.
Lantas, apa hukum mandi sunnah Idul Fitri ini?
Syekh al-Baijuri dalam kitab Hasyiyatu Asy-Syaikh Ibrahim al-Baijuri ala Syarh al-Allamah Ibn al-Qasim al-Ghazi ‘ala Matn asy-Syaikh Abi Syuja’, menjelaskan bahwa seseorang diperkenankan melaksanakan mandi sunnah ini mulai tengah malam atau 1 Syawal pada waktu dini hari.
ويدخل وقت هذا الغسل بنصف الليل
"Waktu masuknya mandi sunnah (Idul Fitri/Idul Adha) adalah pada tengah malam."
Namun, Syekh Sulaiman al-Bujairimi dalam kitab Tuhfah al-Habib ‘Ala Syarh al-Khathib menekankan bahwa waktu pelaksanaan mandi sunnah yang lebih utama adalah pada setelah terbit fajar.
Mandi sunnah Idul Fitri adalah amalan yang dianjurkan sebagai persiapan menyambut hari raya Idul Fitri dengan hati yang bersih dan suci.
Rukun Mandi Keramas Idul Fitri
1. Membaca Niat
Membaca niat ini bisa diungkapkan dalam hati. Namun, lebih baik jika mampu melafalkan secara lisan.
2. Membasuh seluruh bagian luar tubuh, termasuk rambut dan bulu
Untuk bagian tubuh yang berbulu, air harus dapat mengalir ke kulit bagian dalam dan ke pangkal rambut/bulu.
Terkait tentang niat, Ustadz Abdul Somad atau UAS dalam kajiannya menjelaskan bahwa, sangat dilarang menyebut nama Allah atau melafazkan niat mandi di dalam kamar mandi yang terdapat WC-nya.
“Apakah sah mandi di tempat ada (di dalam kamar mandi) WCnya? Sah, tidak jadi masalah. Hanya saja tidak boleh menyebut nama Allah di dalam (kamar mandi yang ada WCnya),” jelas UAS.
Karena itu, kata UAS, apabila ingin melaksanakan mandi yang di dalam kamar mandi ada WC, maka cukup diniatkan dalam hati saja kemudian mengguyur air ke seluruh badan.
“Tapi kalau tidak ada (WC-nya) baca (lafazkan) niat. Kalau ada, cukup di hati saja,” jelas UAS.
Tata Cara Mandi yang Sempurna dan Sah
Adapun cara mandi dibagi menjadi dua.
Pertama, mandi biasa, yaitu meratakan air ke seluruh tubuhnya, termasuk berkumur dan membersihkan hidung.
Jika seseorang menyiramkan air secara merata ke seluruh tubuhnya maka sempurnalah kesuciannya
Kedua, mandi yang sempurna, yaitu mandi seperti mandinya Rasulullah SAW.
Kendati demikian, cara mandi dengan meniatkannya dan mengguyurkan air keseluruh tubuh adalah benar dan sah.
Akan tetapi telah meninggalkan beberapa sunah yang tidak berpengaruh bagi keabsahan mandi.
Penjelasannya adalah bahwa mandi sunnah itu ada yang sempurna dan ada yang sekedar sah.
Adapun yang sekedar sah, maka cukup bagi seseorang melakukan yang wajib saja tanpa melakukan perkara-perkara sunah.
Cukup baginya niat bersuci, kemudian merataka air ke seluruh tubuh dengan berbagai cara, apakah di bawah shower atau berendam di sungai dan semacamnya, disertai dengan berkumur dan memasukkan air ke hidung.
Adapun mandi yang sempurna adalah dengan melakukan seperti yang dilakukan Rasulullah SAW, yaitu dengan melakukan seluruh sunah-sunah mandi.
Adapun Imam al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah menjelaskan tata cara mandi yang sempurna dan sah adalah:
1. Saat memasuki kamar mandi, mulailah membasuh kedua telapak tangan terlebih dahulu.
2. Membersihkan segala kotoran yang menempel di tubuh termasuk membasuh kemaluan
3. Berwudhu sebagaimana tata cara wudhu sebelum shalat
4. Membaca Niat lalu mengguyur seluruh badan dari kepala hingga kaki sebanyak 3 kali
5. Menggguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian bagian badan sebelah kiri juga hingga tiga kali.
6. Menggosokkan tangan ke seluruh badan, dan dimulai dari bagian badan sebelah kanan lalu mengguyur air secara merata.
7. Pindah dari tempat berdiri, lalu kemudian membasuh kedua kaki dengan air. Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan bagian dalam telapak kaki tidak terkena air.
Niat mandi idul fitri, cara mandi idul fitri